Ilustrasi kunyit. |
Kunyit disebut-sebut sebagai obat paling kuat dalam pengobatan semua jenis penyakit. Kunyit tidak memiliki efek samping, sehingga direkomendasikan sebagai alternatif alami untuk dijadikan berbagai macam obat.
Namun, Anda juga harus hati-hati, terlepas dari segudang manfaat dan kekuatannya yang besar untuk meningkatkan kesehatan, kunyit tetap tidak boleh dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dikombinasikan dengan obat lain.
Kunyit telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bumbu masakan, obat alami dan rempah-rempah. Sebagian besar khasiatnya yang menguntungkan berkat kandungan curcumin sebagai bahan aktifnya, yang telah dikonfirmasi secara ilmiah untuk memberikan efek anti-inflamasi, antioksidan, anti karsinogenik dan anti-trombosit yang kuat.
Namun, Anda perlu mempertimbangkan efek samping dari penggunaannya, karena bisa berbahaya jika dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu. Ya, rempah alami ini dapat mengganggu obat yang mengurangi asam lambung, karena sebenarnya kunyit dapat meningkatkan produksinya. Akibatnya, dapat menyebabkan sakit perut, kembung, mual, dan kerusakan pada kerongkongan.
Obat-obatan tersebut di antaranya Famotidine (Pepcid), Cimetidine (Tagamet), Ranitidine (Zantac) dan Omeprazole. Sifat anti trombotiknya memang bermanfaat, tetapi jika Anda sedang minum obat pengencer darah, kunyit dapat membahayakan dan meningkatkan risiko perdarahan. Karenanya, kunyit tidak boleh digunakan jika Anda sedang mengonsumsi beberapa obat, seperti aspirin, warfarin (Coumadin), dan clopidogrel (Plavix).
Kunyit juga mungkin berbahaya jika dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes, karena dapat memperkuat efeknya dan dapat menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah. Efek samping dalam hal ini melibatkan, penglihatan kabur, kegelisahan, delirium dan penurunan fungsi kognitif.
Dalam beberapa kasus, kunyit juga dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam dan gatal-gatal. Jika Anda mengalami gejala alergi, pastikan Anda menurunkan jumlah kunyit yang Anda konsumsi atau menggantinya dengan obat alami lainnya.
Saat membeli kunyit dalam bentuk bubuk, pastikan Anda membeli kunyit yang telah disertifikasi organik oleh Departemen Pertanian AS (USDA). Di sisi lain, jika Anda memilih untuk mengambil suplemen kunyit atau kurkumin, mereka harus memiliki sertifikasi kualitas oleh pihak ketiga.
Sebenarnya, belum ada rekomendasi resmi untuk asupan kunyit dan tingkat asupan maksimum yang dapat ditoleransi. Namun, sebagai aturan umum, pastikan Anda mengonsumsi sesuai dosis yang diberikan pada label suplemen.
Untuk kunyit, Komite Ahli Gabungan FAO/WHO untuk Aditif Makanan (JECFA) menetapkan asupan makanan harian yang direkomendasikan adalah sebanyak 1,4 mg per pon (3 mg/kg) dari berat badan, atau sekitar 139 mg untuk pria yang memiliki berat badan 81 kg.
Sumber: Organic Home Remedies
0 komentar:
Post a Comment