Perbedaan serangan jantung, henti jantung dan stroke. |
Banyak orang yang mengalami serangan jantung, henti jantung dan stroke. Namun, mereka menganggapnya dalam kategori yang sama. Padahal, ketiga kondisi tersebut berbeda, baik dalam hal gejala, tingkat keparahan dan latar belakang.
Mengetahui perbedaan atas tiga masalah kesehatan tersebut sangatlah penting, untuk mengetahui bagaimana cara penanganan yang tepat dan mencegah salah satu kondisi tersebut menjadi lebih parah.
Untuk mempelajari dan mendapatkan banyak penjelasan mengenai perbedaan serangan jantung, henti jantung dan stroke, silakan baca penjelasan lengkapnya berikut ini.
Serangan jantung
Ini merupakan gangguan sirkulasi. Jika aliran darah seseorang tersumbat atau kekurangan oksigen, darah tidak sampai ke otot jantung. Dan jika tidak segera diobati, dapat membunuh organ. Penting untuk diketahui, sebenarnya jantung masih bekerja, ketika seseorang menderita serangan jantung. Berikut beberapa gejala paling umum yang dapat mengindikasikan serangan jantung.
- Nyeri dada dan berulang setiap beberapa menit.
- Nyeri tubuh, terutama di leher, punggung, perut, rahang, lengan khususnya yang kiri
- Desah dan napas pendek
- Keringat dingin
- Pusing dan kelelahan
- Gelisah
- Batuk
- Mual
Baca juga: 8 Alasan Stroke Bisa Menyerang Anda
Henti jantung
Kondisi ini dikenal sebagai gangguan 'listrik'. Ketika aktivitas listrik seseorang di jantung terganggu, takikardia terjadi dan aliran darah segera berhenti menggerakkan tubuh. Ketika ini terjadi, jantung langsung berhenti bekerja. Gejala-gejala berikut ini sering terjadi beberapa menit sebelum jantung berhenti berdetak.
- Lemah atau tidak ada denyut nadi
- Pingsan
- Napas pendek
- Sakit dada
- Palpitasi berlebihan
- Sedikit atau tidak ada respons
Stroke
Stroke dikenal sebagai gangguan otak. Stroke dibagi menjadi 3 jenis:
- Stroke iskemik, ketika arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak tersumbat.
- Serangan iskemik transien (TIA) juga dikenal sebagai stroke mini, ini terjadi ketika ada aliran darah pendek arteri ke otak.
- Stroke hemoragik, ini merupakan arteri yang pecah di dalam otak
- Mual
- Bicara tidak jelas
- Wajah, lengan atau kaki mati rasa atau lumpuh, terutama di satu sisi
- Sakit kepala dan muntah
- Disorientasi mental, lupa nama dan tempat, gangguan dan kehilangan konsentrasi
- Penglihatan terganggu dan penglihatan ganda
- Keringat berlebihan
- Kesulitan berjalan dan pusing
- Serangan iskemik transien (TIA)
0 komentar:
Post a Comment