Cara Alami Terbaik untuk Bersihkan Paru-paru Anda dari Nikotin

Ilustrasi paru-paru.

Perokok, atau bagi mereka yang sudah berhenti merokok, harus menyadari fakta bahwa paru-parunya penuh dengan tar dan nikotin. Tentu ini sangat berbahaya untuk tubuh dan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Artikel ini menawarkan cara alami untuk membersihkan paru-paru Anda dari nikotin dan tar. Tapi, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah berhenti merokok. Jika Anda masih melakukannya, asap tembakau dan nikotin dapat merusak paru-paru Anda secara serius, dan efeknya tidak akan dapat dipulihkan.

Resep alami berikut ini akan membantu Anda untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Dan yang membuatnya sederhana, hanya terdiri dari empat bahan alami. Berikut bahan-bahan yang harus Anda persiapkan.
  • Jahe 2,5 cm
  • 2 sendok teh kunyit
  • 400 gram gula atau madu
  • 400 gram bawang bombay

Rebus air dan tambahkan gula. Jika Anda ingin menggunakan madu, Anda harus menambahkannya di akhir. Kemudian, parut jahe, iris bawang bombay, lalu masukkan ke dalam air mendidih.

Setelah mendidih kembali, kecilkan api lalu masukkan bubuk kunyit. Selanjutnya, didihkan kembali campuran ini hingga berkurang setengahnya. Terakhir, angkat, saring dan masukkan ke dalam toples. Diamkan minuman ini hingga dingin kemudian simpan di kulkas. Konsumsi 2 sendok makan dua kali sehari. Pagi saat perut kosong dan sekali lagi setelah makan malam atau sore hari.

Manfaat sehat dari bahan-bahan alami yang digunakan antara lain:

Jahe
Jahe telah digunakan sebagai obat alami selama ribuan tahun, dan memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mencegah akumulasi lendir di paru-paru.

Kunyit
Kunyit memiliki sifat antivirus, antibakteri, dan antiseptik yang kuat. Bahan alami ini mampu melawan peradangan dan membersihkan darah.

Bawang bombay
Bawang bombay sangat efektif dalam mencegah masalah pernapasan. Mirip dengan bawang putih, bawang bombay memiliki sifat antikanker yang kuat. Itulah sebabnya, bawang bombay sering dimanfaatkan untuk terapi penyakit ganas.

Sumber: Green Food Magazine
Loading...
loading...

0 komentar:

Post a Comment