Ilustrasi sel kanker. |
Menurut situs web American Institute for Cancer, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kanker dapat dicegah. Para ilmuwan memperkirakan, 60-70 persen kanker dapat dicegah melalui informasi yang tersedia saat ini dan perubahan sederhana dalam pola makan dan gaya hidup.
Kabar ini cukup menggembirakan, dan banyak ahli berpendapat bahwa perubahan pola makan dan gaya hidup, tidak diragukan lagi dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko kanker.
Para peneliti menunjukkan hubungan antara makanan tertentu dengan kanker. Dengan menjalankan diet sehat, mengonsumsi makanan organik, menjalankan olahraga secara teratur dan mengurangi stres, dapat berpengaruh besar untuk mengurangi risiko Anda terkena kanker.
Berikut beberapa makanan yang berpotensi karsinogenik yang tidak boleh Anda konsumsi lagi.
Buah dan sayuran non organik
Proses pertumbuhan tanaman ini melibatkan pestisida, herbisida, dan benih transgenik, banyak di antaranya yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Ikan hasil budidaya
Ikan yang dibudidayakan tinggi akan polutan kimia, termasuk PCB dan karsinogen, yang diketahui dapat menimbulkan banyak risiko kesehatan.
Makanan olahan
Makanan olahan penuh dengan gula, tepung putih, minyak, pewarna, perasa, dan bahan tidak sehat lainnya yang dikaitkan dengan peningkatan peluang untuk perkembangan kanker.
Daging panggang
Hidrokarbon aromatik polisiklik atau PAH, merupakan produk dari berbagai jenis pembakaran, seperti pembakaran batu bara atau kayu. Ketika daging tersentuh api dan akhirnya menempel pada makanan, hal tersebut dapat meningkatkan risiko kanker.
Daging olahan
Daging olahan seperti sosis, bacon, pepperoni, salami, hot dog, dan prosciutto, mengandung nitrat dan nitrit sebagai pengawet, yang ketika dimasak, diubah menjadi produk sampingan yang disebut senyawa N-nitroso, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
Sumber: Collective Evolution
0 komentar:
Post a Comment