Ilustrasi sel kanker. |
Menurut laporan World Health Organization (WHO), kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, terhitung ada 8,8 juta kematian pada 2015. Penyebab paling umum kematian akibat kanker adalah, 1,69 juta akibat kanker paru-paru, kolorektal 774 ribu, kanker perut 754 ribu, dan 571 ribu akibat kanker payudara.
Namun, menurut situs web American Institute for Cancer, "Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar kanker dapat dicegah. Para ilmuwan memperkirakan, 60-70 persen kanker dapat dicegah melalui informasi yang tersedia saat ini dan perubahan sederhana dalam pola makan dan gaya hidup."
Kabar tersebut cukup menggembirakan, dan banyak ahli berpendapat bahwa serangkaian perubahan pola makan dan gaya hidup dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko kanker.
Para peneliti juga menunjukkan hubungan antara makanan tertentu dan kanker, sehingga diet sehat, konsumsi makanan organik, mengurangi makanan olahan dan bergula, dan dikombinasikan dengan olahraga teratur, serta mengurangi stres, dapat berpengaruh besar pada penurunan risiko kanker. Berikut beberapa makanan yang berpotensi karsinogenik yang tidak boleh Anda konsumsi lagi.
Buah dan sayuran non organik
Proses penanaman tanaman ini melibatkan pestisida, herbisida, dan benih transgenik, yang banyak di antaranya dapat meningkatkan risiko kanker.
Ikan budidaya
Ikan yang dibudidayakan mengandung polutan kimia yang tinggi, termasuk PCB, karsinogen yang dikenal dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Ikan budidaya juga diberi antibiotik dan pestisida dalam perawatannya.
Minuman soda/berkarbonasi
Minuman ini kaya akan gula, pewarna, aspartam, dan sirup jagung fruktosa tinggi. Konsumsinya dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.
Minyak terhidrogenasi
Struktur kimia dari minyak terhidrogenasi atau trans lemak dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, peradangan dalam tubuh dan kanker.
Makanan olahan
Makanan olahan penuh dengan gula, tepung putih, minyak, pewarna, perasa dan bahan-bahan tidak sehat lainnya, yang dikaitkan dengan peningkatan peluang untuk pengembangan kanker.
Sumber: Healthy Food House
0 komentar:
Post a Comment